Pages

Wednesday, October 10, 2012

KRITERIA PENGGUNAAN SUCKER ROD PUMP (SRP)


Sucker Rod Pump adalah adalah salah satu dari alat Artificialift untuk membantu dalam proses pengambilan Minyak Bumi disamping ESP, PCP pump, Jet Pump dll.

kali ini saya akan memposting mengenai Keriteria Pengunaan Sucker Rod Pump (SRP), untuk lebih jelasnya silahkan anda baca postingan dibawah ini yang akan menjelaskan keriteria, keuntungan dan kerugian dari penggunaan Sucker Rod Pump.








A. Kriteria Penggunaan Sucker  Rod  Pump (SRP)
  1. Produktivitas sumur, Q antara : 100 –  2000 BPD
  2. Tekanan reservoir (Pr), dimana Pr sebanding  dengan tinggi kolom cairan dalam tubing dimana, minimal 1/3 dari kedalaman perforasi.
  3. Kedalaman sumur antara :  8000 – 12000 ft.
  4. Tidak dapat digunakan untuk Sumur Directional.
  5. Kemampuan SRP untuk mengatasi problem :
                         Pasir      : sedang
                         Parafin   : buruk
                         Scale     : baik
                         Korosi   : baik
                         GOR     : sedang
                         Emulsi   : baik

     6. SRP fleksibel untuk mengubah laju produksi dan mudah pengoperasiannya.

B. Keuntungan dan Kerugian SRP

Keuntungan SRP :
  1. Tidak mudah rusak dan mudah diperbaiki di lapangan
  2. Mudah dioperasikan dan lebih ekonomis untuk penggunaan   jangka panjang
  3. Fleksibel terhadap laju produksi, jenis fluida dan kecepatan bisa diganti
  4. Monitoring dari jauh dapat dilakukan bila pompa mati
  5. Harga relative murah (+/- $ 40.000 untuk 3000 ft)
Kerugian SRP :
  1. Berat dan butuh tempat luas, transportasi sulit.
  2. Tidak baik untuk sumur miring/Offshore
  3. Untuk sumur dalam butuh unit besar karena laju produksi besar.
C. Standard API Tipe Sucker Rod PumpC – 160 D – 173 – 64 

Artinya :
C            =    Conventional Unit, M=Mark II, A=Air   Balance, & B=Beam Pump
D            =    Double reduction gear reducer
160        =    Peak torque rating, ribuan in-lb

173        =    Poplished Rod Load rating, ratusan lb
64        =    Panjang langkah stroke maksimum, in (dalam praktek dapat dirubah ke 54” atau 48”)

D. Prosedur Pembuatan Kurva IPR Tiga Fasa Metoda Pujo Sukarno
  • Mempersiapkan data : Ps, Pwf, qt dan WC
  • Menghitung harga WC @ Pwf ≈ Ps dengan menghitung P1 dan P2, kemudian menghitung harga  WC pada harga Pwf ≈ Ps
  • Berdasarkan harga WC pada langkah 2, hitung konstanta A0, A1 dan A2
  • Berdasarkan  hasil  uji  produksi,  tentukan  laju  produksi  total  maksimum (qt max)
  • Menentukan harga qo, qw, dan qt
  • Plot antara berbagai harga laju produksi minyak dari langkah 5 terhadap Pwf
E. Data yang diperlukan dalam optimasi Pompa Sucker Rod
  • Tipe Pumping Unit
  • Serfice Faktor (SF)
  • Crank Pitman Ratio (C/P)
  • Tensile Strength Minimum (T)
  • Diameter Rod
  • Diameter Plunger
  • Diameter Tubing
  • Working Fluid Level (D)
  • SG Fluida
F. Prosedur Perhitungan Optimasi Pompa Sucker Rod
  1. Mencari besarnya harga Ap, Ar, At, K, dan M
  2. Menghitung setting depth pompa yang baru
  3. Menentukan beban sucker rod (Wr)
  4. Menghitung beban fluida (Wf)
  5. Menentukan konstanta a, b dan c untuk mencari harga Intake Pressure S dan N : 
          * Persamaan Intake Pressure untuk N: Pi  =  a  +  bq 2

          * Persamaan Intake Pressure untuk S: Pi  =  a  +  cq2


     6.  Menentukan satu harga N dan mengasumsikan beberapa harga q, untuk memperoleh
          harga Pi, kemudian mengeplot pasangan data (q , Pi) untuk satu harga N pada kurva IPR
          sumur, begitu pula untuk harga S.
     7.  Memasukkan hasil perhitungan Intake Pressure untuk berbagai macam harga N dan q,
          serta S dan q ke dalam tabel.
     8.  Dari perpotongan kedua kurva Intake Pressure dengan kurva IPR sumur diperoleh
          pasangan data (N , q) dan (S , q) adalah hasil optimasi yang diperoleh dari perpotongan
          hasil plotting data-data (N , q) dan (S , q) pada skala yang sesuai.
     9.  Menentukan Peak Polished Road Load (PPRL) dan Minimum Polished Rod Load 
          (MPRL)
    10. Menentukan Stress maksimum (Smax) dan     Stress minimum (Smin)
    11. Memeriksa apakah desain sudah cukup aman untuk menahan stress maksimum yang 
           terjadi (SA   ≥ Smax)
    12. Menentukan Counter Balance Effect Ideal (Ci)
    13. Menentukan Torsi Maksimum
    14. Menentukan Efisiensi volumetris hasil optimasi 
    15. Menentukan Horse Power


G. Faktor – Faktor yang Memperngaruhi Efisiensi Volumeteris Pompa Sucker Rod

1. Karakteristik Fluida :
  • Viskositas
  • Temperatur
2.  Kondisi Operasi :
  • Kedalaman pompa
  • Kecepatan pompa
3.  Karakteristik Sumur:
  • Productivity Index (PI)
  • Temperatur reservoir
4.  Pengaruh Gas :
  • Gas pound
  • Gas Lock






Dari penjelasan diatas yang mana disebutkan mengenai Keuntungan dan kerugian serta kriteria dari penggunaan Sucker Rod Pump, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
33SQ76AWDB5B

2 comments: