Setelah postingan Mengenal Alat Pancing (Fishing Tool), dan setelah beberapa hari tidak ada aktifitas Kang astrajingga akhirnya bisa online juga mmmm...sempat istirahat untuk beberapa hari, baiklah mari kita lanjutkan. Postingan kali ini saya akan membahas mengenai Workover Acidizing and Fracturing, silahkan anda simak postingan dibawah ini.
Workover sangat diperlukan karena berbagai alasan :
- Perbaikan pada sumur-sumur untuk meningkatkan produksi.
- Mengurangi produksi Air atau Gas yang berlebihan.
- Memperbaiki kerusakan peralatan produksi.
Workover juga dilakukan pada sumur-sumur yang dikatagorikan tidak mempunyai persoalan tertentu.
- Untuk mendapatkan produksi tambahan dengan cara recompletion atau multi completion.
- Tujuan evaluasi.
Analisa dan Alasan Dilakukan Perawatan Sumur
Sumur-sumur rewel, Dalam katagori ini sumur rewel dapat dibagi sebagai berikut :
- Produksi yang sangat kecil.
- Produksi air yang sangat berlebihan
- Produksi Gas yang sangat berlebihan.
- Kerusakan mekanis.
Alasan Utama yang menyebabkan suatu sumur tidak lagi dapat berproduksi adalah :
- Tekanan Reservoir yang sangat rendah.
- Formation damage/kerusakan disekitar lubang bor.
- Permeabilitas yang rendah.
- Pemasangan alat yang tidak tepat.
- Artificialift yang tidak cukup.
- Hambatan-hambatan didalam lubang sumur.
Produksi Air dapat disebabkan oleh :
- Reservoir itu sendiri (coning atau fingering).
- Penyebab lain seperti kebocoran casing, Penyemenan yang kurang sempurna, atau komunikasi yang timbul dalam completion itu sendiri.
Produksi air menyebabkan biaya operasi yang lebih tinggi terutama dalam hal pengangkatan, pemisahaan dan pembuangannya. Cloning dan fingering dapat diperkecil bila produksi total dikurangi.
Produksi gas dalam suatu sumur minyak dapat dihasilkan dari :
- Gas yang terlarut dalam minyak.
- Gas bebas, yaitu dari gas cap atau dari satu lapisan gas tertentu diatasnya.
Termasuk kerusakan mekanis adalah :
- Penyemenan kurang sempurna
- Kebocoran pada selubung (Casing)
- Komunikasi dalam lubang bor pada multiple completion
- Peralatan rusak : Kebocoran tubing atau packer, Kerusakan Casing, Kerusakan artificialift terpasang.
- Sumur-sumur yang masih berproduksi baik.
- Overasi Workover
- Membunuh Sumur. Cara membunuh sumur contoh dilapangan :
- Lepaskan tekanan dari sumur
- Pompakan 10-20 bbls air formasi kedalam sumur
- Isi sumur dengan minyak dari lapangan tersebut
- Sirkulasi dengan air garam dari lapangan
- Sirkulasi dengan lumpur
- Blow Out Preventer
- Fluida Workover
Fluida workover biasanya dikatagorikan sebagai berikut :
- Fluida yang diproduksikan (Minyak atau air formasi)
- Air Garam
- Air Segar
- Lumpur Pemboran (bentonite gels)
- Air assin dengan gels
- Emulsi air
- Emulsi Minyak
- Diesel
- Foam
Pemilihan Fluida workover didasarkan atas pertimbangan seperti :
- Kemudahaan untuk didapat (availability)
- Biaya
- Kerusakan Formasi
- Stabilitas
- Kemudahaan untuk memperberat dan biayanya
- Tekanan Formasi
- Tujuan Workover
- Lokasi Sumur
Jenis-jenis kerja ulang
- Contoh kerja ulang yang dilakukan bila "Produksi sangat kecil" adalah :
- Stimulasi
- Fracturing
- Penggantian peralatan yang kurang tepat
- Contoh kerja ulang karena "Produksi air atau gas yang sangat berlebihan" adalah :
- Penyemenan ulang (block squeeze)
- Menutup salah satu lapisan yang dicurigai sebagai air/gas
- Contoh kerja ulang yang dilakukan karena kerusakan mekanis adalah :
- Mengganti peralatan produksi yang rusak
- Pengontrolan pasir (Gravel pack, sand consolidation)
- Memperbaiki kerusakan pada salah satu string bila ada multiple completion
- Contoh kerja ulang untuk meningkatkan produksi adalah :
- Pembukaan lapisan baru
- Stimulasi
- Fracturing
Pengasaman (Acidizing)
Ada tiga cara yang dipakai dalam pengasaman :
- Matrik Acidizing, Tujuan : untuk mendapatkan penetrasi yang uniform secara radial pada formasi
- Acid Fracturing, kemampuan asam memakan (etched) permukaan rekahan batuan dan meningkatkan konduktivitas fluida pada rekahan.
- Acid Washing, menghilangkan endapan yang dapat larut dalam asam atau untuk membuka saluran-saluran pada lubang perforasi.
Larutan Asam Yang Umum Digunakan
Density vs Konsentrasi Asam HCLI Pada Air Murni
Asam konvensional dapat digolongkan sebagai :
Asam Mineral
- Asam Hydro chlorida
- Asam hydro chloride-florida
Asam Organik
- Asam formic
- Asam asetat
Asam Tepung
- Asam sulfamic dan Asam chloriacetic
Campuran Asam Hybrid
- Asam Acetic-hydrochloric
- Asam formic-hydrochloric
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Pengasaman
- Tekanan
- Konsentrasi alam
- Temperatur
- Tipe Asam
- Keseimbangan Kimia
- Perbandingan luas permukaan dengan volume asam
- Karakteristik formasi
Pemilihan Cara Pengasaman
Pengasaman Matrik, digunakan untuk tujuan berikut :
- Menghilangkan formation damage baik pada lime stone atau sandstone
- Untuk mendapatkan kenaikan produktivitas sebesar 1 - 1/2 pada formasi yang tidak ada damage
Fracturing dengan asam dipilih dalam hal :
- Formasi sangat dalam dan keras sehingga penggunaan propping agents tidak cukup untuk menahan fracture tetap terbuka.
- Konduktivitas fracture yang ada ditingkatkan
- Membuat suatu daerah dengan permeabilitas yang kontras dengan cara memakan permukaan fracture yang ada
Bahan-bahan Kimia Tambahan untuk Asam (additives)
- Inhibitors : Pencegahan korosi paa pipa
- Surfactant : Membuat batuan tetap suka akan air
- Complexing Agents : Bila ada unsur besi dalam formasi
- Gelling Agents : Mempunyai dua tujuan dalam pengasaman, yaitu :
- Mengurangi Friksi
- Memperlambat reaksi asam
- Diverting Agents : Membuat pengasaman terdistribusi lebih merata dengan cara menutup sementara zona yang lebih permabel
- Pengasaman batuan pasir (sandstone) Pengasaman pada batuan pasir dari limestone terletak pada sifat-sifat batuan pasir
- Sifat-sifat asam hydrochlorida-Hydrofluorida (HCl-HF)
Disebut mud acid karena kemampuannya untuk melarutkan partikel lumpur pemboran
- Salah satu yang ditimbulkan oleh asam ini adalah pori-pori batuan dapat tersumbat karena endapan hasil reaksi HF dengan pasir (SiO2)
- Tetapi endapan ini terjadi bila ada sentuhan dengan air garam.
Treatment dengan Asam HCl-HF
- Preflush, Sebagai bahan preflush yang dipakai adalah hydrochlorida yang berfungsi ganda.
- Mud Acid, Berfungsi untuk membersihkan dan bisanya adalah campuran (3% HF, 12% HCl) dengan kandungan inhibitor yang cukup dan surfactant.
- After Flush, Terdiri dari diesel yang mengandung 10% mutual solvent (EGMBE, ethylene glycol monobutyl ether)
Mutual solvent membuat permukaan formasi tetap Water wet.
Feacturing dengan asam, Suatu rekahan (crach) atau fracture terbentuk dalam formasi, selanjutnya asam dipompakan untuk memakai dinding rekahan dan membentuk aliran yang tetap terbuka waktu sumur berproduksi.
Desain Fracturing, Prosedur berikut disarankan untuk mendesain suatu fracturing :
- Kumpulkan semua data yang diperlukan oleh perusahaan jasa untuk membuat suatu program komputer untuk desain.
- Tentukan fluida apa yang akan dipakai sebagai pemula (pad)
- Suatu program untuk memperkirakan rate injeksi diperlukan
- Pilih dan tentukan volume pemula untuk mendapatkan fracture yang cukup panjang. Volume yang semakin besar adalah semakin baik.
- Gunakan kira-kira 50 ga asam/ft vertikal untuk tiap 25 - 50 ft panjang fracture
Hydraulically Fracturing
Gas Fracturing
Proppant
Nah bagaimana dengan pembahasan diatas, mudah-mudahan apa yang telah Kang astrajinggga posting dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya dan sebaliknya kritikan dan saran sangat saya butuhkan, silahkan anda isi buku tamu di samping kanan Blog ini.
Semoga bermanfaat.........
33SQ76AWDB5B
33SQ76AWDB5B
Assalamualaikum kak, kalau boleh tau gambarnya dari buku apa ya? Terimakasih🙏🏻
ReplyDelete